Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Cogito Ergo Sum | Addict to Art and Chocolate | #YNWA | I am a Hahahaha \m/

Kamis, 16 Februari 2012

Hukum Penggambar


Aku membaca sebuah artikel bersumber : http://al-atsariyyah.com/ yang membahas tentang Hukum Penggambar. Sejujurnya aku merasa ngeri dan takut juga akan azab Allah itu yang dijelaskan kuat sekali pada hadist-hadist yang kuat pula karen aapa mungkinkah neraka sudah menungguku di depan sana karena aku adalah seorang penggambar?


 Ini berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang gambar-gambar yang ada di gereja Habasyah:
إِنَّ أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلكَ الصُّوَرَ فَأُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Mereka (ahli kitab), jika ada seorang yang saleh di antara mereka meninggal, mereka membangun masjid di atas kuburnya dan mereka menggambar gambar-gambar itu padanya. Merekalah makhluk yang paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat.” (Shahih Al-Bukhari no. 427 dan Muslim no. 528)
Juga berdasarkan hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ
“Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar.” (Shahih Al-Bukhari no. 5950 dan Muslim no. 2109)


Aku memutar otakku, ini lebih sulit dari yang aku bayangkan. Berbagai pemikiran keluar dalam benakku. Hmmm... menggambar makhluk bernyawa ya? Ya sudah aku akan membuat manusia setengah tubuh atau manusia tanpa kepala! tidak bernyawa kan? Atau aku akan berusaha segera cepat lulus mata kuliah anatomi tubuh dan gambar iustrasi! biarlah dosa satu semester karena menggambar, lalu tobat kemudian. Atau aku lepaskan saja semua hobbyku itu? Konyol memang hahahaa


Namun, jika kita menerjemahkan hadist itu secara mentah-mentah mungkin pemikiran-pemikiran konyol itu yang akan keluar. Coba kita lihat dari sisi lain hadist tersebut. Yang bisa aku lihat konotasi Penggambar yg disebut adalah penggambar berhala hingga menjadi sembahan manusia di jamannya. Jadi tenang Allah tidak akan menyiksa kita sebagai penggambar. Karena Allah pun Maha Menggambar. Empat bulan dalam kandungan Allah sudah membuat sketsa wajah kita. Menggambarlah yang indah karena akan mendekatkan diri pada Tuhan. Agama pun tidak membelenggu kita dalam sesuatu yg kuno, dan primitif. Agama kita adalah sesuatu yg pangkeh. Selalu relefan. Pribadi Rasul adalah urban, kontemporer. Namun memiliki batasan etika sehingga hidup lebih berestetika dan nirmana.


 Semangat Berkaryaa..!!! :)

DOODLING by me


Aku pernah punya janji memberi coklat pada seseorang. Tapi sampai sekarang belum terpenuhi. Janji adalah janji , aku tahu itu :(
Tapi coklat akan merusak giginya, aku tidak mau menyakitinya. Jadi aku ganti saja dengan gambar ini. Dan katanya gambar ini membuat dia senyum-senyum sendiri. Syukurlah :)

Rabu, 15 Februari 2012

Long Holiday semester 3 #Doodling

 make me happy part 1

 make me happy part II

 manusiawi

so let the sunshine in , please ! :) 

untitle

RAINBOW




Aku sangat tersentuh dengan posting yang berjudul Rainbow Above Your Head yang aku lihat di http://www.mochamadrizkyhendiperdana.blogspot.com/ . Lalu aku coba buat ilustrasinya yang memang sangat jauh dari kata sempurna. Terima kasih Rizky , aku pinjam postingnya :)


Begini isinya :


Pelangi jadi harmonisasi warna yang diartikan bagai harmonisasi perasaan manusia, yang kita sebut kebahagiaan.
Anehnya pelangi itu terdengar sombong, dia tidak pernah menampakkan diri pada orang yang melihat dibawahnya, dia selalu muncul di atas kepala orang lain. Manusia jadi saksi akan kesombongan ini, banyak manusia yang percaya akan kesombongan ini, hingga tiap saat manusia selalu mencari harmonisasi warna pelangi yang membentang di atas kepala orang lain. dengan jarak yang jauh, hampir tak tersentuh, terlihat sulit digapai. Pelangi yang membentang indah di atas kepala orang lain, begitu menawan tak tampak cacat, sering terlintas dalam pikiran, "kapan pelangi itu mampir di atasku"
hingga suatu saat mereka bergerak menuju tempat di bawah pelangi itu membentang, mencari, menggeser jarak, merubah, menghindar dari tempatnya semula. kini mereka melihat,  pelangi yang lebih indah yang membentang tepat di atas tempat awal mereka. tak mereka sadari pelangi itu selalu berada di atas mereka, tapi mereka dibutakan.


bukan, bukan pelangi tak ada di atas kepala mereka, tapi mereka yg tidak bisa melihat.
Sebuah cara mungkin yang membuat kita bisa melihat bentangan pelangi indah di atas kepala kita, melihat dengan "kacamata" syukur. Dengan ini pelangi yang menyilaukan mata akan terbentang panjang di atas kepala kita.
Sykurilah hal-hal kecil yang kita miliki, mungkin itu adalah salah satu komponen warna pelangimu


Berempat , Berdiri Angkuh !

Hai malam... Aku menyapamu, apa kau dengar? Aku tahu kau mendengar, hanya membisu. Dan bisu itu bukan berarti tidak mendengar ya kan?

Malam...Coba dengarkan dan rasakan.. Ada yang mendesis, menderu-deru di telingaku. Siapa itu? Temanmu kah? Angin itu temanmu kan? Aku ingin berkenalan dengannya :)

Waaaw! Aku senang temanmu itu, manja sekali ya angin itu. Ramah mengusap wajahku, punggung tanganku, kakiku. Menghempas lembut jilbab biru mudaku. Terasa dingin, namun itulah angin, menyejukkan. Kombinasi antara malam dan angin, aku suka itu.

Duduk di antara angin dan malam, terasa perbedaan yang saling bertentangan. Paradoks memang. Malam dengan kesunyiannya tapi meramaikan hatiku dengan berbagai rasa. Angin dengan kesejukannya tapi membuat gerah tatkala bertindak dengan egoisnya.Tapi memang mereka diciptakan oleh Tuhan sebagai zat yang angkuh. Lebih angkuh dari manusia yang sangat paling angkuh di dunia ini.

Mereka selalu bersenang-senang di saat manusia sedih ataupun senang. Mereka slalu berada di sekeliling kita. Apakah mereka membantu permasalahan kita? Mereka selalu menari-nari sesuka hati. Indah memang indah mereka, menyakitkan memang sangat menyakitkan.

Hai malam! Tidak lucu! Hai kau! Ya kau! Angin angkuh!
Silakan! Teruslah tertawa, teruskan sepuas hatimu!

Aku disini membutuhkan teman berbagi. Tertawa di atas kesedihan temanmu ini pantaskah itu?

*sunyiii...sunyi...

Perlahan , sang angin menyepi, menepi di permukaan wajah ku lalu mengusap sang air mata yang meleleh dengan angkuh pula. Oh terima kasih teman baruku, kau memang diciptakan angkuh namun dalam sisi lain angin itu indah. Apalah artinya hidup kalau tidak ada angin sebagai udara? Ya kan?
Terima kasih malam, aku senang berkenalan dengan temanmu sang angin.

Eh, kalian tahu tidak malamku dan anginku?
Ada yang memaksaku untuk berkenalan. Aku tidak suka dipaksa! Pipiku ini sudah memerah malu pada dua temanku, apa kau mau membuatku bertambah malu?
Sekarang aku benci kau! Sang air mata! memalukan! Sudahlah...

Aku tahu malam tersenyum geli melihatku, aku tidak peduli. Namun angin tetap dengan keangkuhannya terus menari sambil mengusap pipi merahku yang semakin semu. Aku hanya tersenyum garing. Senyum menyakitkan.

Wahai angin, teruslah kau hapus sisa air mata ini. Dan hapus pula rasa sakit ini. Tapi!!!
Apa angin? Kau tidak bisa menghapus sakitku? Apa? Kenapa? Sampai sebegitukan angkuhmu?

Sang air mata terus menghakimiku, tidak berhentinya ia mengolok-olokku, sialan!
Aku mengumpat memaki-maki kesedihan yang aku buat sendiri. Lucu memang, sedih tanpa sebab yang pasti. Marah pada kesedihan sendiri. Hahahahahaha aku tertawa saat ini, tertawa geli sejadi-jadinya.

*sunyiii....sunyi..

Hei! Air mata itu tiba-tiba hilang. Kemanakah? Pergi kemana? Aku tersadar. Air mata itu menemaniku di kala sedih!
Malu! Aku malu! Malu sekali!
Sang air mata hanya datang pada saat hatiku menolak kesedihan ikut bersamaku...
Terima kasih air mata...
Tertawalah aku bersama sang malam dan sang angin, sang air mata pergi sambil tertawa geli pula. Bertambah merah saja pipiku ini...

Satu hal yang aku dapat dari malam ini dan teman-temannya, makna yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan ini. Malam, angin, air mata. mereka memang diciptakan untuk menjadi sang angkuh. Namun dari sisi lain, mereka itu lebih baik dari seorang manusia terbaik. Pun lebih angkuh dari seorang manusia yang paling angkuh di dunia ini.

Aku bisa melewati ketiga sang angkuh itu! Terangkuh dari yang paling angkuh di dunia. Lalu kenapa aku tidak bisa melewati sang angkuh lain? Sang manusia seperti beliau! Yang angkuhnya tidak akan pernah lebih dari keangkuhan ketiga sahabatku..

Harusnya selama ini aku mengumpat memaki-maki dan marah pada ketiga sahabatku, bukan pada beliau sang manusia? Kenapa?
Karena jikalau aku kehilangan mereka, kehidupanku hanya khayalan belaka.
Tapi kehilangan sang manusia? Sangat tidak pantas aku marah! Karena beliau bukan segalanya.. Tidak ada artinya di hidupku..

Aku bisa! Aku bisa tanpamu!
Beliau memang sangat angkuh dan egois nyaris sama seperti mereka ketiga sahabatku namun kebaikannya semu, kebagiaan sementara. Mengapa?!

Jikalau sang manusia angkuh, kebaikan semu semata, hanya satu yang sangat berharga dari beliau, petik saja hikmahnya! Itu lebih berharga dari sebuah pengorbanan yang mungkin berharga untuk beliau tapi tidak terasa olehku. Nikmatilah sang makna itu! Itulah yang terindah yang pantas dikenang olehku. Ya kan?

Haiii :)
Sang air mata datang lagi menghampiri. Kali ini yg kurasakan kesejukan, kedamaian, perasaan bahagia. Aku tahu, Menangis itu bukan berarti cengeng, tapi sebagai ungkapan dari beribu kata yang tidak bisa keluar sepatahkatapun dari bibirku..
Dan angin mengusap kembali pipi meronaku, dan malam menemani...

Begitulah seterusnya... Kami berempat berdiri dengan angkuh..

*sunyiii... sunyi... senyap...

Hanya menunggu hingga datang hari peradilan yang sesungguhnya. Mata, hati, telinga, kaki, tangan, bibir, semua bersaksi atas semuanya :)

GOD BLESS

Jumat, 10 Februari 2012